Balada Pra TA dan PHP Dosen

Selamat pagi, hari kamis pagi yang mendung dan gerimis di Lampung dengan kelembaban tinggi. Bukan, ini bukan laporan cuaca. Puasa pertama tahun ini di rumah sendiri walau fatamorgana ini hanya akan berlangsung selama beberapa hari karena harus kembali ke jogja untuk mendaftarkan diri menjalankan tugas mulia, Tugas Akhir.

Khusus di prodi saya, Arsitektur UGM, mahasiswa tua harus mengerjakan Pra Tugas Akhir dan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan. Pra TA (Tugas Akhir) adalah di mana mahasiswa mengerjakan konsep desainnya, yaitu mengerjakan tulisan sebanyak 4-5 bab yang akan diseminarkan sebanyak dua kali. Pra TA ini dikerjakan selama 1 semester atau 6 bulan. Lalu jika nilai Pra TA ini sudah keluar, mahasiswa dapat mendaftarkan diri memasuki Studio Tugas Akhir, yang terdiri dari Transformasi Desain (TD) dan Pengembangan Desain (PD). Lalu kenapa saya menjelaskan proses rempong yang ada di kampus saya? Ah, iya. Saya baru menyelesaikan Pra TA lho yang sudah saya tunda selama satu semester. 

Seminar dilakukan dua kali, seminar progress di tengah semester dan seminar akhir Pra TA, anak-anak di kampus sih menyebutnya sidang. Saat seminar progres yang datang hanya dosen penguji saya dan ketika seminar akhir yang datang hanyalah dosen pembimbing saya. Seperti biasa, dosen itu lebih PHP daripada gebetan ataupun mbak-mba ticketing di Empire. Dikarenakan dosen penguji saya tidak datang pada saat hari  H, saya dan 2 teman lainnya terancam menjalani seminar dua kali. Namun, barakallah, bersyukur dosen penguji saya tidak rempong minta diadakan seminar lagi, hanya meminta datang ke kantornya, orangnya sedikit PHP juga sih, karena sama dengan dosen pembimbing saya, sudah cukup senior dan sibuk sekali. Namun, cukup melelahkan dan menyenangkan berdiskusi dengan beliau, hal-hal yang tidak pernah diperhatikan dan diajarkan oleh dospem saya, beliau ajarkan.  

Revisi, revisi. Revisi periode satunya hanya dua minggu. Sudah dikerjakan. Sudah selesai. Permasalahannya sekarang, dospem saya jarang sekali berada di Jogja, hanya 3 hari dalam seminggu hari kerja beliau ada di Jogja. Terancam tidak mendapatkan tanda tangan beliau untuk lembar pengesahan. Oh, man. Masa saya harus menunda mendaftar tugas akhir 3 bulan lagi, saya selo mau ngapain lagi? Alhamdulillah dapat di hari Sabtu dan buru-buru saya jilid 4 rangkap. 

Seninnya sudah jadi jilidannya, sudah dikumpulkan, sudah dapat tanda tangan untuk surat rekomendasi masuk Tugas Akhir periode Agustus ini. Namun, surat pernyataan dari dosen pembimbing akademik (DPA) belum dapat. Susah juga bapak satu itu dicari. Yakinlah, DPA dan DPS itu lebih PHP daripada gebetan ataupun mbak-mbak ticketing Empire. Hatiku teriris :|